Welcome in my blog. Hacker and Indonesian Textile is never die.

  • SLIDE-1-TITLE-HERE

    Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com [...]

  • SLIDE-2-TITLE-HERE

    Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com [...]

  • SLIDE-3-TITLE-HERE

    Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com [...]

  • #

    #

Selasa, 29 Mei 2012

Analogi Pensil

Posted by zulendzra On 12.34 No comments


Manusia Ibarat Pensil
Seorang cucu bertanya kepada neneknya yang sedang menulis dengan mempergunakan pensil.
Sang cucu bertanya : “Nenek lagi menulis tentang aku ya atau tentang pengalaman kita ?”
Mendengar pertanyaan cucunya, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.” “Nenek berharap kamu bisa seperti pensil ini ketika kamu besar nanti” ujar sang nenek.


Mendengar jawaban itu, si cucu kemudian melihat pensil yang dipakai neneknya dan bertanya kembali kepada si nenek karena dia tidak melihat ada yang istimewa dari pensil yang dipakai neneknya. “Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya dan tidak ada yang istimewa.” ujar si cucu.
Si nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini.” “Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa kamu contoh untuk membuat hidupmu selalu bahagia kalau kamu selalu memegang prinsip- prinsip itu didalam hidupmu.”


Si nenek kemudian menjelaskan ke – 5 kualitas dari sebuah pensil.
“Kualitas pertama, pensil mengajarkan kamu bahwa kamu bisa berbuat hal-hal yang hebat dalam hidupmu. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, dia tidak bisa bergerak dan menghasilkan karya dengan sendirinya. Kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang memegang dan selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.

“Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadangkala harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan dalam bentuk pergumulan untuk menajamkan serta membuatmu terus bertumbuh sehingga menghasilkan kualitas yang lebih bagus karena proses tersebut akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.


“Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus untuk memperbaiki yang salah. Oleh karena itumemperbaiki kesalahan bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantumu menjadi lebih baik dan tetap berada pada jalan yang benar”.


“Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan bagian dalamnya yaitu arang yang ada didalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, jagalah selalu hatimu, karena dari dalam hatimu akan terpancar kualitas kehidupanmu.


“Kualitas kelima, sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan tanda, entah itu baik atau jahat. Oleh karena itu selalulah berhati-hati dan menjaga semua tindakan yang kamu lakukan”.

Rabu, 02 Mei 2012

Sequestering Agents

Posted by zulendzra On 08.42 No comments


  • Polyphospates1. POLYPHOSPHATES
  • a.       Produk komersial :
    Contoh : Calgon brands
    b.       Keuntungan :
    -          Meningkatkan kemampuan surfaktan yang digunakan
    -          Mampu mengikat ion kalsium , ion magnesium dan ion – ion logam berat lainnya di dalam air proses
    c.       Kelemahan :
    -          Kemampuannya menurun dalam larutan alkali kuat yang panas karena kestabilannya yang rendah bila temperaturnya lebih dari 80 0C dan pH lebih besar dari nilai 11, yang mengakibatkan terbentuknya endapan logam fosfat yang tidak larut.
    -          Tidak ada selektifitas terhadap ion-ion logam berat dengan adanya ion kalsium dan magnesium
    -          Menyebabkan efek eutrofikasi
    2. AMINO-POLYCARBONATES
    Amino-Polycarbonates
    a.       Produk komersial :
    Contoh :  Ethylene Diamine Tetra-Acetate  ( EDTA )  , Nitrilotriacetate  ( NTA )
    b.       Keuntungan :
    -          Daya selektifitas yang tinggi terhadap ion-ion logam berat, oleh karena itu cocok sebagai regulator dalam proses bleaching dengan menggunakan hydrogen peroksida
    -          Mempunyai stabilitas yang baik terhadap kenaikan temperatur
    -          Kemampuan stabilitas yang baik terhadap alkali
    c.       Kerugian :
    -          Kemampuan stabilitas yang terbatas terhadap oksidator dalam suasana larutan alkali kuat yang panas
    -          Kemampuannya berkurang dalam larutan alkali tinggi
    3. PHOSPHONATES
    Phosponates
    a.       Produk komersial :
    Contoh :  Securon 540  ,  Ladiquest brand
    b.       Keuntungan :
    -          Mempunyai daya pengikatan yang baik terhadap ion kalsium , magnesium dan besi.
    -          Sangat stabil dalam larutan yang bersifat alkali baik dalam temperature dingin dan panas ,
    c.       Kelemahan :
    -          Efek dispersingya digunakan hanya untuk proses pencucian
    -          Karena terbentuknya ikatan kompleks dengan atom-atom pusat dari logam yang terkandung dalam molekul zat warna sehingga dapat mengakibatkan perubahan shade warna dan dapat terjadi pemisahan zat warna dari kain.
    4. POLYCARBOXYLATES
    PolyCarboxylates
    a.       Produk komersial :
    Contoh :  Polyacrylate
    a.       Keuntungan :
    -          Mempunyai daya dispersing yang sangat baik : kotoran , endapan , dan lainnya semuanya dibersihkan dari permukaan kaindan didispersikan di dalam larutan proses.
    -          Mempunyai kemampuan yang baik untuk mengikat ion-ion kalsium , magnesium dan logam lainnya
    -          Poliakrilat akan membantu menaikan daya kelarutan molekul zat warna terutama bila dalam keadaan elektrolit tinggi ,misalnya zat warna reaktif dengan penambahan garam yang tinggi cenderung kelarutannya rendah
    -          Efektif walau pemakaiannya dalam jumlah kecil
    -          Membantu mencegah atau mengurangi pembentukan endapan silikat akibat penggunaan sodium silikat dalam proses
    -          Tidak tejadi ikatan kompleks dengan atom-atom pusat dari logam yang terkandung dalam molekul zat warna sehingga tidak mengakibatkan perubahan shade warna
    -          Dengan bermacam komponen dari monomer yang digunakan dan variasi derajat polimerisasi dapat disintesa bermacam produk dengan karakter khusus / tertentu
    -          Tidak mengakibatkan gejala eutrofikasi
    b.       Kelemahan :
    -          Kestabilan dan efektifitas yang rendah bila digunakan dalam larutan yang bersifat alkali kuat dan larutan yang mengandung elektrolit tinggi.
    -          Sensitif terhadap larutan yang mengandung elektrolit tinggi
    5. SUGAR / ACRILIC ACID COPOLYMER
    a.       Produk komersial :
    Contoh :  Solopol ZB
    b.       Keuntungan :
    -          Bersifat biodegradable
    -          Mempunyai daya “ mengikat “ yang tinggi terhadap ion-ion kalsium , magnesium dan besi dalam larutan
    -          Tidak mengakibatkan eutrofikasi
    -          Resep pemakaian dalam jumlah kecil
    -          Tidak mengakibatkan perubahan shade warna
    -          Mencegah pengendapan silikat
    c.       Kelemahan :
    -          Sekarang ini tidak diketemukan efek yang merugikan

    ANTI CREASE MARK AGENT

    Posted by zulendzra On 08.42 No comments


    Anticrease mark agent adalah obat pembantu tekstil untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya lipatan –lipatan pada kain selama proses penyempurnaan tekstil.
    Terjadinya lipatan – lipatan pada kain tersebut merupakan salah satu kejadian yang tidak diinginkan. Banyak cara yang dapat menyebabkan terjadinya lipatan pada kain :
    1. Ruang penyimpanan         : terjadi kerut – kerut saat pelipatan kain
    2. Proses bakar bulu              : terjadi lipatan atau tanda garis saat pembakaran
    3. Proses garuk                       : terjadi tanda garis saat proses
    4. Pemantapan                        : terjadi garis atau lipatan karena panas
    5. Penyempurnaan : terjadi lipatan saat pencucian , pemasakan dan pencelupan.
    Lipatan – lipatan yang terbentuk sangat sulit untuk dihilangkan atau diperbaiki , oleh karena itu sangatlah penting untuk mencegah terjadinya lipatan – lipatan tersebut. Bahan – bahan tekstil yang terbuat dari polyester , poliamida atau poliakrilonitril sangat rentan terjadinya lipatan.
    Konsekuensinya terjadi ketidakrataan warna hasil celupan karena disebabkan penetrasi larutan zat warna yang tidak cukup di bagian lipatan kain dan absorpsi zat warna ke dalam serat sangat kurang.
    Kecenderungan terjadinya lipatan pada kain tergantung dari jenis bahan / substrat , struktur benang , jenis tenunan dan berat kain. Pembentukan lipatan kain terjadi saat kain diproses dalam bentuk rope atau bentuk tubular di mesin haspel , jet dyeing atau overflow.
    Pembentukan lipatan – lipatan kain dapat dicegah atau diminimalisir dengan penambahan anticrease mark agent, disamping kita harus memperhatikan parameter proses tekstil seperti : liquor ratio ( volt ) , temperature yang rendah , berat kain tidak berlebih dan penurunan temperatur yang lambat setelah proses temperature tinggi.
    Anticrease mark agent bertindak seperti pelumas yang mengurangi gesekan antara serat ( fibre-to-fibre ) dan gesekan antara serat dan logam ( mesin ) sehingga kain mudah bergerak dan sering berpindah – pindah selama proses sehingga tidak terjadi lipatan pada kain. Anticrease mark agent tidak mempengaruhi kerja dari obat – obat kimia lainnya yang digunakan pada proses scouring – bleaching dan proses pencelupan.
    Anticrease mark agent dapat dibagi ke dalam dua grup berdasarkan sruktur kimianya , yaitu :
    1. Fatty acids
    2. Water-soluble, alkoxylised polyamides of high molecular weight.
    Beberapa contoh anticrease mark agent yang ada di pasaran  :
    1.     Persoftal L , Persoftal  LU                       ( Bayer )
    2.     Biavin GLM                                                 ( CHT )
    3.     Cibafluid U                                                  ( Ciba-Geigy )
    4.     Imacol C                                                       ( Sandoz )
    5.     Perintrol FHB                                              ( Stockhausen )
    6.     Lubit CO                                                       ( Sybron Tannatex )
    7.     Rucolin JES                                                ( Rudolf )
    8.     Primasol JET                                             ( BASF )
    9.     Tebolan UF                                                ( Boehme )
    10.   Texport D-670                                            ( Inkali )
    11.   Modarez ACF                                             ( Protex )

    Jenis bahan kaos,

    Posted by zulendzra On 08.33 1 comment


    JENIS-JENIS BAHAN KAOS
    1. COTTON, ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang:
    COTTON COMBED:
    - Serat benang lebih halus.
    - Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
    COTTON CARDED:
    - Serat benang kurang halus.
    - Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
    Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.
    2. TC ( TETERTON COTTON)
    - Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%
    - Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan.
    - Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.
    3. CVC ( COTTON VISCOSE)
    - Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose.
    - Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton.
    - Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
    4. POLYESTER dan PE
    - Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik.
    - Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

    JENIS BENANG

    Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.
    1. BENANG 20S
    Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai dengan 220 Gram / Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt
    2. BENANG 24S
    Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt
    3. BENANG 30S
    Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
    4. BENANG 40 S
    Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
    JENIS RAJUTAN

    1. SINGLE KNITT
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.
    - Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).
    - Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching).
    Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.
    2. DOUBLE KNITT
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.
    - Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah).
    - Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur.
    Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.
    3. LACOSTE
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak.
    - Penggunaan tidak bisa dibolak-balik.
    - Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil.
    Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.
    4. STRIPER atau YARN DYE
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
    - Penggunaan tidak bisa di bolak-balik.
    - Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt.
    - Finishing harus openset / belah.
    Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa ( Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt ).
    5. DROP NEEDLE
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.
    - Penggunaannya bisa di bolak-balik.
    - Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur.
    Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.
    FINISHING
    Jenis finishing bahan kaos disini berkaitan dengan lebar bahan kaos yang dikehendaki yang berkaitan dengan kebutuhan efisiensi pola / marker. Finishing juga berkaitan dengan kebutuhan akan handfeel / pegangan bahan kaos.
    1. TUBULAR/BULAT:
    Bentuk bahan kaos disini adalah bulat melingkar (seperti sarung) untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting.
    Jenis bentuk finishing bahan kaos seperti ini yang paling banyak dipakai oleh para produsen garment / Clothing Company.

    2. OPENSET / FINISH BELAH:

    Bentuk bahan kaos yang di openset adalah sudah dibelah melebar / horizontal. Kelebihan dari finishing ini adalah serat bahan jadi lebih lurus dan shrinkage (susut kain) lebih halus.
    Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos yang mengutamakan mutu, merk branded / ternama, dan kualitas export.
    3. MERCERIZED/NON MERCERIZED:
    MERCERIZED:
    jenis finishing yang membuat serat bahan kaos jadi lebih rapat, warna lebih cerah, shrinkage lebih bagus, dan handfeel lebih keras.
    Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipaai oleh produsen kaos lokal seperti : Metalizer, Cressida, IE-BIE, Dadung, Dagadu, Sinergy, BE-HOT, dan lainnya.
    NON MERCERIZED:
    Adalah jenis finishing yang mengutamakan handfeel atau pegangan yang soft dan lentur.
    Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini: Billabong, Quicksilver, Giordano, dan sebagian besar produk pakaian anak-anak dan bayi.

    4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT:

    Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong, Rusty, Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.
    5. ROTARY PRINT:
    Jenis finishing bahan kaos ini yang dimaksud adalah bahan kaos yang sudah dalam bentuk printing / sablon sebelum di cutting. Proses printingnya memakai mesin rotary sehingga dinamakan rotary print. Jenis bahan kaos ini banyak dipakai oleh produsen garment anak-anak dan wanita.

    Dry Denim, Tips & Trik

    Posted by zulendzra On 08.28 3 comments


      Dry Denim

    Setelah berapa lama biasanya Anda mencuci jeans yang sudah Anda pakai? Setiap habis dipakai? Seminggu sekali? Sebulan sekali? Jika Anda bertanya pada pakar jeans, tindakan Anda mencuci begitu sering pasti langsung disayangkan. Sebab, mencuci bahan denim terlalu sering akan membuat jeans cepat aus, warnanya pun lebih cepat memudar. Bahkan ada yang menyarankan bahwa jeans sebaiknya dicuci setiap enam bulan sekali.

    Anda tak percaya ada orang yang mampu memakai jeans yang sama selama enam bulan?
    Ternyata, sudah banyak orang yang mulai menerapkan cara perawatan seperti ini. Denim tidak dicuci sejak pertama kali membelinya, lalu warna dan bentuknya dibiarkan memudar dan melonggar alami akibat pemakaian yang sudah lama. Cara ini dinilai akan lebih menonjolkan keaslian karakter pemakainya.

    Memang tak semua jeans bisa diperlakukan seperti ini. Anda bisa menerapkannya pada jeans berbahan denim klasik yang lebih tebal dan kaku. Jeans seperti ini, yang disebut dry denim atau raw denim, dibuat dari bahan yang tidak dicuci selama proses pembuatannya. Beda dengan jeans model sekarang yang mengalami proses "penuaan", pencucian, dan perobekan secara artifisial, untuk mendapatkan tampilan yang lama.

    Karena dry denim ini tidak dicuci, rasanya memang jadi sedikit kaku saat baru dipakai. Namun setelah digunakan beberapa lama, jeans akan terasa lebih lunak dan menyesuaikan diri dengan bentuk tubuh Anda. Biasanya akan muncul lipatan-lipatan kusut di area pangkal paha, belakang lutut, atau lipatan lengan (pada jaket jeans). Pada sebagian orang, mungkin akan muncul bentuk-bentuk seperti dompet di saku belakang, karena terbiasa menyimpan dompet di tempat tersebut. Ada pula yang robek di bagian lutut atau tepi bawah celana.
    "Hal inilah yang akan membawa keaslian dan karakteristik jeans. Kalau jeans menjadi kotor, ya justru di situlah seninya. Anda bisa mengatakan, this is your jeans," ujar Jody Dharmawan, President Director Lee Cooper Indonesia, dalam peluncuran program Lee Cooper Dry Denim Challenge di MU Cafe, Jakarta, Kamis (4/11/2010) lalu.
    Lipatan-lipatan seperti ini jangan dipandang sebagai jeans yang mulai aus, karena justru itulah yang membuat jeans menjadi unik. Tak perlu mengkhawatirkan bagian yang robek; jeans memang "ditakdirkan" sebagai busana pekerja, bukan? Bila Anda berniat memakai jeans untuk ke acara yang lebih resmi, silakan mengenakan jeans Anda yang lain.

    Bagaimana cara merawatnya?
    Terbayang bukan, bagaimana bila jeans tidak dicuci selama enam bulan, hanya untuk mendapatkan keunikan alaminya? Rasa gatal-gatal pasti akan terasa, belum lagi keringat dan kotoran yang akan menempel. Adakah trik untuk merawatnya tanpa mencuci?
    "Awal pakai dry denim, saya langsung menggunakan short pants sebelum memakainya, jadi tidak langsung terkena kulit ini untuk antisipasi aja. Terus buat mencegah bau-bau “ajaib” yang mungkin timbul, saat celana tidak dipakai saya sering menjemurnya biar terkena sinar matahari maupun angin. Alhamdulillah selama 3,5 bulan ini pakai, tidak ada yang namanya gatel-gatel maupun bau tidak sedap," kata Diah "The Explorer", perempuan desainer yang mengikuti tantangan dry denim ini.
    Menurut Diah, dry denim akan lebih bagus bila memakai bahan yang non-stretch. Sebab, perubahan-perubahan pada celana akan lebih terlihat dibandingkan dengan celana yang menggunakan bahan stretch.
    "Kalau saya sih, kalau terlihat atau terasa kotor, tinggal saya kibas-kibaskan aja. Lalu jeans itu saya angin-anginkan," ujar Andre Yudhistira, Direktur Indigo Soul, Art Denim Laundry, yang akan menjadi salah satu judge pada tantangan dry denim Lee Cooper.

    Untuk mencuci jeans Anda, Lee Cooper punya trik yang paling sering dipakai oleh penggemar jeans:
    * Kenakan jeans minimal enam bulan setiap hari. Enam bulan adalah waktu ideal untuk mendapatkan efek worn out yang alami. Bila tidak tahan tidak mencuci selama enam bulan, tentu Anda boleh mencucinya.
    * Cuci dengan mesin dengan suhu 30 derajat Celcius tanpa menggunakan sabun atau bubuk pencuci.
    * Pakai lagi selama tiga bulan berikutnya.
    * Kemudian cuci lagi dengan mesin dengan suhu 30 derajat Celcius. Suhu yang lebih tinggi akan membuat warnanya lebih banyak memudar.
    * Keringkan dengan cara mengangin-anginkan di tempat teduh. Yang perlu Anda perhatikan, jangan menjemur jeans ini langsung di bawah sinar matahari.

    Tetapi bila Anda ingin mencuci jeans sesuka hati, setidaknya ikuti aturan ini:
    * Cuci dengan mesin dengan suhu 30 derajat Celcius.
    * Keringkan dengan menggantungnya di bawah cahaya matahari. Cara ini akan membuat jeans menyusut sekitar 2,5 - 6 cm, namun jeans tidak akan terasa kaku seperti habis dikanji.


    5 Trik Membuat Jeans Tetap Awet

    Sedih ya, bila jeans andalan Anda mulai aus. Warnanya memudar, ujung celananya mulai dedel-duel alias terkoyak, atau bahannya tidak lagi meregang dengan baik. Padahal, jeans itu nyaman dipakai, warnanya sangat Anda sukai, modelnya pun membuat kaki terlihat jenjang.
    Mengapa bahan denim yang awalnya dipakai para pekerja kasar di Amerika bisa memudar dan rusak? Menurut Carl Chiara, Director of Brand Concepts di Levi Strauss & Co, hal ini seringkali disebabkan kesalahan dalam perawatannya. Denim seharusnya hanya dicuci dengan mesin cuci setiap enam bulan. Selebihnya, Anda cukup mencucinya dengan tangan.

    Pada harian The Wall Street Journal, Chiara membagi trik merawat jeans yang biasa dilakukannya. Ia biasa mengisi air dengan suhu ruangan ke bathtub sedalam 15 cm, lalu menambahkan dua sendok makan sabun cair. Kemudian ia merendam jeans-nya dalam posisi mendatar di dalam bathtub. Setelah 20 menit, ia menggantung jeans dan membiarkan airnya menetes hingga mengering. Jadi, jeans tidak digilas dan diperas. Dengan cara ini, jeans akan lebih awet ketimbang bila dicuci setiap minggu dengan mesin cuci.
    Anda boleh saja tidak setuju dengan trik yang dilakukan Chiara ini. Untuk merawat jeans, masih ada beberapa cara yang disarankan pengamat fashion lain:

    1. Pilih jeans yang bahannya berkualitas. Bahan jeans bervariasi tergantung mereknya, dan  tidak mudah memilih mana yang bisa tahan hingga bertahun-tahun dan yang cepat rusak setelah dicuci dengan mesin cuci berulangkali. “Periksa bagian dalam ujung celana yang ada jahitan berwarnanya," saran Loren Cronk, pemilik Loren, toko jeans di Brooklyn, New York City. "Itulah tanda jeans yang tepinya ditenun."
    Jeans seperti ini umumnya merupakan barang vintage, dan biasanya lebih awet daripada jeans buatan sekarang. Bahannya memang lebih tebal, sehingga lebih berat juga. Tak usah berharap banyak dengan jegging yang sekarang lagi ngetren; pasti umurnya juga jauh lebih pendek. Untungnya sekarang teknik tenun muncul lagi, dan digunakan untuk memproduksi jeans dengan merek-merek terkenal.
       2. Bersihkan pada bagian yang bernoda dulu. Jeans tidak selalu harus dicuci seluruhnya. Kadang-kadang, membersihkan bagian yang ada nodanya bisa mencegah jeans berubah bentuk. Chiara menyarankan untuk mencoba membersihkan noda yang sulit dibersihkan dengan pembersih kaca. Anda juga bisa menggunakan sabun cuci tangan untuk menjaga area di belakang resleting tetap bersih dan wangi.
      3. Balik bagian dalamnya keluar. Untuk mencegah warna jeans memudar, balik jeans Anda sehingga bagian dalamnya kini di luar. Gunakan air bersuhu ruangan untuk mencucinya. Jika warna jeans sudah keburu memudar akibat luntur, cuci jeans tersebut bersama dengan jeans lain yang warnanya masih kuat. Trik lain, versi Chiara, tambahkan sedikit cuka untuk mencuci. Cuka juga akan melindungi warna jeans.

    4. Lindungi jeans dari penipisan dan koyakan. Jika jeans Anda rusak akibat penggunaan mesin cuci, hentikan dulu cara ini. Cronk menyarankan untuk menggunakan deterjen ramah lingkungan yang tidak menggunakan bahan pemutih. "Mencuci jeans tanpa sabun kadang-kadang juga akan membersihkannya tanpa merusak bahannya," katanya.
    Jika Anda melihat ada lubang atau robekan pada jeans, segera atasi. Entah dengan menisiknya (menjahit dengan halus) atau menambalnya dari dalam. Hal ini akan mencegah robekan melebar.

    5. Pelihara bentuk aslinya. Hal yang paling merusak bentuk jeans adalah saat Anda mengeringkannya di pengering mesin cuci. Jika Anda berniat mengeringkannya di situ, pastikan mesinnya di-set dalam aturan low.
    Memindahkan jeans yang masih lembab dan langsung menggantungnya sampai kering lebih disarankan. Hal ini akan mencegah jeans menjadi berkerut, menyusut, dan memelihara bentuk aslinya sebelum dicuci. Begitu jeans kering sempurna, gantung jeans di dalam lemari (tidak melipatnya).
    Untuk jeans dengan bahan yang stretch, yang berlaku adalah kebalikannya. Memasukkannya ke dalam pengering dalam waktu lama justru akan memelihara kelenturannya. Namun jangan meninggalkannya di dalam pengering terlalu lama. Ingatlah bahwa siklus pengeringan ini akhirnya tetap akan mengurangi elastisitas bahannya. Bila Anda ingin jeans kering lebih cepat, angin-anginkan dulu jeans, baru masukkan ke dalam pengering selama 10 - 15 menit.

    Fabric Characteristic

    Posted by zulendzra On 08.27 2 comments


    A. JENIS BAHAN BERDASARKAN PROSES PEMBUATANNYA
    1. WOVEN: Kain yang di buat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara di tenun/ dianyam. Sering disebut kain tenun. Bahan woven cirinya tidak dapat di tarik.
    2. KNIT: Kain yang dibuat dari jeratan – jeratan benang / mengaitkan benang dengan benang , sering di sebut kain rajut. Cirinya kain ini dapat di tarik atau elastis. Contoh dari kain rajut : jersey, interlock, rib, single jersey, tricot dll.
    B. JENIS BAHAN BERDASARKAN BAHAN BAKUNYA (SERAT)
    2.1. Serat Alam
    Cotton: Berbahan dasar kapas, dikenal dengan juga cotton combed dan cotton carded, perbedaannya adalah:
    Combed:
    • Serat benang lebih halus.
    • Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
     Carded:
    • Serat benang kurang halus.
    • Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
    Karakteristik dari cotton combed ataupun carded adalah:
    • Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
    • Mudah kusut
    • Mudah menyerap keringat
    • Pakaian / kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
    • Rentan terhadap jamur
    • Apabila dibakar baunya seperti kertas terbakar, hasil pembakarannya akan menjadi abu dan jalannya api lambat.
    2.2. Serat Sintetis
    1. Aramid: Aramid banyak digunakan untuk baju pemadam kebakaran, pembalap mobil dan motor. Aramid termasuk jenis nylon seperti Nomex, Kevlar dan Tawron adalah bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi, terbakar pada suhu 53 oC.
    2. Acrylic: Acrylic dikenal dengan nama dagang Acrilian, Cashmilon, Orlon, Vonnel, Wolacryl, dan lainnya. Sedangkan modakrilat nama dagang Acrilan, Courtelle, Cresian, Dynel, Orlon, Redon dan lainnya.Secara umum sifatnya mirip dengan wol. Kain dan garmen dari acrylic mempunyai pegangan yang lembut, rua (bulky) ringan dan juga isolator panas yang dapat menahan panas tubuh namun tidak membuat gatal di kulit. Kekurangan dari bahan ini adalah kenyamanan dalam pemakaian. Kelebihannya adalah walaupun seratnya tidak mampu menyerap air namun berasa lembab bila digunakan dan acrylic bersifat lebih cepat kering dibandingkan dengan serat sintetik lainnya. Pencuciannya dapat digunakan dengan sabun biasa dan tahan terhadap pencucian kimia dry cleaning dan pelarut organic lainnya. Acrylic sangat peka terhadap panas karena menyebabkan bahan terdistorsi, oleh karena itu penyetrikaan hanya dilakukan dengan setrika hangat.
    3. CDP: Singkatan dari cationic dyeable polyester, yaitu jenis serat sintetik yang merupakan modifikasi dari serat polyester sehingga dapat dicelup dengan zat warna basa  dan zat warna disperse.
    4. Polyester : Dikenal dengan nama dagang Terylene , Dacron, Trivera, Tetoron. Kekuatan, elastisitas yang baik dari serat polyester menghasilkan kain yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap lekukan atau kekusutan sehingga tidak memerlukan penyetrikaan panas. Kekurangan dari kain polyester adalah daya serap lembabnya rendah dan kekakuan yang tinggi sehingga kenyamanan berkurang. Pewarnaan polyester dilakukan dengan menggunakan zar warna disperse yang kaya warna dan mempunyai ketahanan luntur warna yang sangat baik terhadap pencucian, gosokan dan sinar. Kain polyester tahan terhadap pelarut organic dan pencucian kimia / dry cleaning, serta mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan jamur.
    5. Polymide /Nylon: Dikenal juga sebagai perlon, caprolan dan amilan, trilobal atau antron, rislan, nomex dan lainnya. Pada umumnya serat sintetik ini merupakan isolator yang baik dan dapat menimbulkan sifat listrik static. Sifat kekuatan dan elastisitas serta ketahanan sangat baik, tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga.Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Nilon dapat  dicuci dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian kimia / dry cleaning. Bahan nilon tidak tahan panas tinggi, pada suhu setrika 180 o C nilon mulai lengket dan rusak pada suhu 230oC dan meleleh pada suhu 250oC. Nylon dapat dicelup dengan zat warna asam dan kompleks logam, terhadap zat warna lain seperti basa,direk, belerang, tetapi ketahanan cuci dan sinar jelek.
    6. Spandex : Lebih dikenal dengan nama Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont. Mempunyai sifat elastisitas yang tinggi, kuat dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi. Spandex adalah jenis serat sintetis yang terkenal memiliki elastisitas lebih baik dari rubber. Kain spandex bisa mencapai tingkat elastisitas dengan tarikan sampai 500%.
    2.3. Serat semi sintetis
    1. Modal: Modal atau polynosic dikenal dengannama Avril, Hightel, Vincel, Zantrel dan lainnnya adalah selulosa yang diregenerasi, sejenis rayon viskosa dengan derajat polimerisasi yang lebih tinggi dan memiliki struktur mikro fibril dengan panjang rantai molekul dua kali lipat dari rayon, kekuatan lebih tinggi tetapi mulur serta moisture regain lebih rendah. Modal dpat dicuci dengan sabun atau detergen dan pelarut organic dan pencucian kimia / dry-cleaning  dan disetrika dengan suhu sedang, dengan pemanasan seperti ni kekusutan dapat dihilangkan, adanya uap dalam penyetrikaan memudahkan kain untuk menjadi licin dan terlihat berkilau
    2. Rayon Viscosa: Rayon viscose adalah serat semi sintetik yang bahan bakunya dari alam yaitu kayu yang mempunyai kadar selulosa tinggi, sehingga mempunyai kenyamanan dala pemakaian yang sangat baik pada berbagai kondisi
    3. Rayon Acetat: Termasuk dalam serat semi sintetik yang mempunyai elastisitas yang baik, namun tidak cukup untuk memberikan ketahanan kusut yang baik. Rayon asetat adalah konduktor panas yag buruk tetapi merupakan isolator panas yang baik oleh karena itu bahan ini banyak digunakan sebagai kain pelapis Pencucian dapat dilakukan dengan sabu alkali dan dengan pencucian kimia / dry cleaning. Penyetrikaan kain asetat dilakukan dengan menggunakan setrika hangant dan tidak langsung Rayon asetat tahan terhadap mikroorganisme dan serangga tetapi tidak tahan terhadap jamur terutama pada kondisi yang lembab
    2. 4. Blending / campuran serat
    Seringkali untuk memperoleh harga yang lebih murah dan kekuatan dari bahan kain tersebut maka dilakukan blending / campuran serat misalnya T/C 65/35  ( campuran polyester cotton), T/R 65/35  (campuran polyester rayon), CVC  ( campuran polyester cotton 50/50), cotton / lycra (97/3) dll
    TC (Teterton Cotton ) / Polyester – Cotton
    Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. TC biasanya di buat untuk sprei, hem, celana.
    Karakteristik:  Lebih tahan ‘shrinkage’ (tidak susut dan melar) meskipun sudah dicuci berulang-ulang dan apabila dibakar akan menghasilkan abu dan arang, untuk pengujian detailnya harus dengan bahan kimia tertentu.
    CVC ( Cotton Viscose)/cheap value cotton
    Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

    categorize defects during Inspection

    Posted by zulendzra On 08.25 No comments


    Ada 3 clasifikasi defect product, CRITICAL, MAJOR and MINOR, penting sekali sebagai QC harus tau perbedaannya masing2..

    - Critical: A product has a critical defect when the defect is dangerous for the user or reject by import custom and against the law of import country.
    Example: Patahan jarum yg tertinggal di stitching, ketemu nedle hole, biasanya diproduct toys, children wear banyak terdapat warning label, Warning label missing can also be considered as a critical defect because the product will be considered as against the law of import country.

    beberapa defect yang dipertimbangkan sebagai potencial critical juga dapat diklasifikasikan sebagai Critical meskipun tidak langsung membahayakan customer, contohnya bahasa yg digunakan untuk manual intruksinya salah. kalo dalam dalam bahasa mandarin.. salah notasi beda arti, salah coret penulisan beda arti.. :) (soktau.com)

    - Major: A product has a major defect when it is not dangerous, but cannot be sold because of this defect.
    Example: Product broken is a major defect because it is not dangerous for the user but the product can not be sold. Important scratches can also be considered as a major defect karena barang ini tidak bisa dijual.

    - Minor: A product has a minor defect when it is not dangerous and can be sold, but has lost some of its initial value.
    Example: Poor trimming is a minor defect karena tidak berbahaya, masih bisa kejual but it has lost some of its initial value. kadang masih bisa dijual tapi dengan harga yg lebih rendah atau discount.

    semoga bermanfaat...