ANTI CREASE MARK AGENT


Anticrease mark agent adalah obat pembantu tekstil untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya lipatan –lipatan pada kain selama proses penyempurnaan tekstil.
Terjadinya lipatan – lipatan pada kain tersebut merupakan salah satu kejadian yang tidak diinginkan. Banyak cara yang dapat menyebabkan terjadinya lipatan pada kain :
  1. Ruang penyimpanan         : terjadi kerut – kerut saat pelipatan kain
  2. Proses bakar bulu              : terjadi lipatan atau tanda garis saat pembakaran
  3. Proses garuk                       : terjadi tanda garis saat proses
  4. Pemantapan                        : terjadi garis atau lipatan karena panas
  5. Penyempurnaan : terjadi lipatan saat pencucian , pemasakan dan pencelupan.
Lipatan – lipatan yang terbentuk sangat sulit untuk dihilangkan atau diperbaiki , oleh karena itu sangatlah penting untuk mencegah terjadinya lipatan – lipatan tersebut. Bahan – bahan tekstil yang terbuat dari polyester , poliamida atau poliakrilonitril sangat rentan terjadinya lipatan.
Konsekuensinya terjadi ketidakrataan warna hasil celupan karena disebabkan penetrasi larutan zat warna yang tidak cukup di bagian lipatan kain dan absorpsi zat warna ke dalam serat sangat kurang.
Kecenderungan terjadinya lipatan pada kain tergantung dari jenis bahan / substrat , struktur benang , jenis tenunan dan berat kain. Pembentukan lipatan kain terjadi saat kain diproses dalam bentuk rope atau bentuk tubular di mesin haspel , jet dyeing atau overflow.
Pembentukan lipatan – lipatan kain dapat dicegah atau diminimalisir dengan penambahan anticrease mark agent, disamping kita harus memperhatikan parameter proses tekstil seperti : liquor ratio ( volt ) , temperature yang rendah , berat kain tidak berlebih dan penurunan temperatur yang lambat setelah proses temperature tinggi.
Anticrease mark agent bertindak seperti pelumas yang mengurangi gesekan antara serat ( fibre-to-fibre ) dan gesekan antara serat dan logam ( mesin ) sehingga kain mudah bergerak dan sering berpindah – pindah selama proses sehingga tidak terjadi lipatan pada kain. Anticrease mark agent tidak mempengaruhi kerja dari obat – obat kimia lainnya yang digunakan pada proses scouring – bleaching dan proses pencelupan.
Anticrease mark agent dapat dibagi ke dalam dua grup berdasarkan sruktur kimianya , yaitu :
  1. Fatty acids
  2. Water-soluble, alkoxylised polyamides of high molecular weight.
Beberapa contoh anticrease mark agent yang ada di pasaran  :
1.     Persoftal L , Persoftal  LU                       ( Bayer )
2.     Biavin GLM                                                 ( CHT )
3.     Cibafluid U                                                  ( Ciba-Geigy )
4.     Imacol C                                                       ( Sandoz )
5.     Perintrol FHB                                              ( Stockhausen )
6.     Lubit CO                                                       ( Sybron Tannatex )
7.     Rucolin JES                                                ( Rudolf )
8.     Primasol JET                                             ( BASF )
9.     Tebolan UF                                                ( Boehme )
10.   Texport D-670                                            ( Inkali )
11.   Modarez ACF                                             ( Protex )

Komentar