Phenolic Yellowing issue


Yellowing issue bisa terjadi di semua type of fiber , termasuk Cotton , Nylon, ataupun Polyeter, terjadi umumnya diwarna putih,

Phenolic Yellowing issue merupakan gejala/ phenomenon yang reaksinya complex, Ada 3 macam factor utama penyebab dari phenolic yellowing :

1. adanya Komponen phenol
2. adanya Nitrous Oxides ( NO x) di udara
3. kandungan pH dalam kain.

kita bahas satu-satu :
1. Komponen Phenol
ada beberapa sumber dari phenolic yang umumnya di gunakan dalam industri, dan kebanyakan Phenol dipakai dalam industri karena merupakan bahan yang murah untuk mencegah terjadinya aging atau anti oxidant beberapa product kimia.

sumber phenolic yang umumnya dipakai dalam dunia textile/ garment :
1. BHT (Butylated Hydoxy Toluene) biasanya dipakai di polybag.
2. Cardboard untuk packaging.
3. Adhesive (tape, boxes)
4. yarn lubricant / anti static agents
5. Textile Fabric Lubricants
6. Elastic ./ rubber yang di pakai di garment, makanya disarankan pakai elastomers/foams yang sudah bebas dari phenol.

preventive testing untuk mendeteksi terjadinya Phenolic Yellowing dilakukan untuk semua kain warna putih , untuk menghindari terjadinya perubahan warna dari putih menjadi kekuningan pada saat transit atau garment storage.

test kandungan phenol bisa dilakukan di ITS, BV, atau SGS sebagai third party lab.

2. Adanya Nitrous Oxides (NO x) di udara
Sumber NOx ini biasanya dari :
- Automobile Emissions , bisa dari exhaust/ knalpot forklift di gudang penyimpanan garment misalnya
- gas, hot air, atau heating system
- industrial pollutant
- smog / smoke
- Propane burned di gudang/warehouse

Pembersihan total dari NOx itu tidak mungkin, akan tetapi banyak hal yang bisa dilakukan untuk menguranginya contoh, ada proper ventilation/ ventilasi udara yang bagus, mengurangi polusi di gudang, dll
biasanya batas ambang dari NOx sekitar 0.5 - 10 ppm (part per million).

3. Kandungan pH di Kain
Sudah di buktikan dengan reset bahwasanya kandungan level pH yang tinggi dikain akan mempercepat terjadinya Yellowing issue di kain putih.

pencegahannya adalah :
1. di indutri textilenya harus dipastikan sisa residu alkali (basa) harus serendah mungkin. (diremove alkalinya)

2. pH alkali harus di adjust memakai Non Volatile organic acid, contoh misalnya citrid acid atau tartaric acid.
3. kandungan pH di kain standradnya 5.5 (+ - 1) , jadi minimum 4,5 dan maksimum 6.5

test method untuk pengetesan pH ikut AATCC test method 81.

kesimpulannya kalau kain anda warna putih kandungan pH nya lebih dari 7 (alkali/ basa) maka siap 2 aja akan terjadi Yellowing issue, pada saat produksi nampaknya kainnya putih, tapi begotu di shipment and sampai retail /atau warehousenya retail, bisa berubah menjadi kekuningan

Komentar