Merserisasi Pada Kain Rajut Kapas 100%


PROSES MERSERISASI/KOSTISASI ( MERCERIZED/CAUSTIZED PROCESS )
Sebelum kain diproses merserisasi / kostisasi , terlebih dahulu diproses pembakaran bulu untuk menghilangkan bulu-bulu yang timbul akibat gesekan dari proses-proses sebelumnya.
Proses merserisasi / kostisasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kain katun. Proses merserisasi dilakukan untuk menambah daya serap bahan terhadap zat warna , terutama zat warna reaktif ( reactive dyes ), memperbaiki kenampakan dan stabilitas dimensi kain serta meningkatkan daya kilap kain. Proses ini dianjurkan untuk kain-kain seperti kain kemeja dan pakaian kerja dimana stabilitas dimensi yang baik dan kenampakan kain sangat penting.

Kain katun dimerserisasi / dikostisasi dengan menggunakan larutan Natrium Hidroksida ( NaOH ) konsentrasi tinggi dengan waktu kontak yang singkat ( 30 – 40 detik ) serta pada temperatur dingin ( 10-20 0C ).
Ada perbedaan di antara ke dua proses tersebut.
1. Proses Kostisasi 
- Konsentrasi NaOH 7 – 20 0Be
- Tanpa tegangan pada kain ( tension less )
- Tidak menghasilkan kilap pada kain
2. Proses merserisasi 
- Konsentrasi NaOH 28 – 32 0Be
- Dengan tegangan pada kain
- Menghasilkan kilap pada kain

Penampang serat kapas seperti bentuk ginjal dan ada puntiran. Pemberian tegangan ( tension ) terhadap serat kapas apabila diproses dalam larutan soda kaustik ( Natrium Hidrksida / NaOH ) dengan konsentrasi tinggi akan mengakibatkan penggelembungan serat ke arah lebar dan penyusutan ke arah panjang. Pemberian tegangan ( tension ) terhadap benang/kain pada bagian yang menggelembung akan menghasilkan benang atau kain yang mempunyai kilap yang permanen. Hal ini disebabkan karena puntiran serat menjadi hilang dan penampang serat dari bentuk ginjal menjadi bulat sehingga reflektansi sinar yang dipantulkan menjadi merata sehingga kilapnya akan bertambah. Bentuk seperti ini distabilkan melalui tegangan yang diberikan selama proses berlangsung.
Hasil kain yan diperoleh :
- Terjadi kenaikan daya celup ( daya serap bahan terhadap zat warna )
- Kereaktifan serat terhadap zat kimia semakin besar
- Menambah kekuatan tarik kain
- Menambah daya kilap kain
- Kenampakan dan stabilitas dimensi kain meningkat
- Pegangan kain menjadi lebih kaku
- Kain mengkeret kira-kira 15 – 20%

PERUBAHAN BENTUK SERAT KAPAS PADA PROSES MERSERISASI

Faktor – faktor yang harus diperhatikan pada proses ini :
1. Soda kaustik ( NaOH )
- Periksa derajat Boume ( 0Be ) dengan Boumemeter
Untuk proses merserisasi 28 – 32 0Be dan kostisasi 7 – 20 0Be
- Sirkulasi larutan soda kaustik ( jangan sampai berbusa )
2. Temperatur
- Temperatur harus dingin ( 10 – 20 0C ) karena rekasinya eksoterm
(menghasilkan panas) maka kontrol temperatur harus baik
3. Waktu kontak
- Waktu kontak kain dengan larutan soda kaustik kira-kira 30 – 40 detik
( atur kecepatan kain )
4. Posisi kain
- Tidak boleh melipat
- Tegangan kain harus sama
- Sambungan antar kain harus rapih
- Kondisi kain selesai proses harus netral ( bebas dari alkali )
5. Kontrol Wet Pick Up ( WPU )
- Untuk menjamin kerataan hasil akhir
6. Penyerapan soda kostik ke dalam kain
- Harus dibantu dengan zat pembasah ( wetting agent ) yang baik. Wetting agent
yang khusus untuk proses merserisasi / kostisasi ( tahan alkali tinggi ).
Contoh : Invadine MR ( Ciba ) , Leophen ML ( BASF )
7. Kontaminasi Fe+++ dalam soda kostik
- Untuk mencegahnya perlu penambahan zat pengikat ( squestering agent )
8. Manusia
- Menggunakan sarung tangan, masker hidung dan kaca mata pelindung
saat bekerja


Komentar

  1. mhn sharing'..apa penyebab terjadinya over mercer (efek mercer berlebih)? timbulnya problem white spot pada kain knitting cotton 100% apa bisa disebabkan oleh terjadinya over mercer?

    BalasHapus
  2. Maaf bs sy mnt kontak anda, sy ingin menanyakan ttg kimia dgn tekstil utk keperluan skripsi sy. Mohon infonya

    BalasHapus
  3. @wulan : di email aja mbak : zulendzra@gmail.com
    *udah jrg ngeblog soalnya :D

    BalasHapus

Posting Komentar