Proses Tekstil Pada Kain Rajut Kapas 100%

Sebelum melakukan proses pengolahan tekstil pada kain rajut , kita harus mengenal terlebih dahulu bahan – bahan tekstil , karena bahan tekstil sangat menentukan tahapan proses dan pemakaian obat kimia yang akan dilakukan. Proses pengolahan tekstil dan pemakaian obat kimia akan berbeda pada kain rajut bahan katun ( cotton ), bahan poliester atau bahan nilon.


Bahan tekstil mempergunakan bermacam-macam serat , baik yang langsung diperoleh dari alam atau serat-serat buatan sebagai bahan bakunya. Sifat serat menentukan sifat bahan tekstil jadinya. Proses pengolahan tekstil harus didasarkan pada sifat-sifat seratnya.
Bahan tekstil umumnya terdiri dari serat tekstil dan bukan serat 
( kotoran ) , yang dapat diklasifikasikan secara umum , yaitu :


1. Serat – serat , dibagi menjadi :
a. Serat Alam ( serat kapas , serat wol , serat sutera )
b. Serat Semi Sintetis ( serat rayon )
c. Serat Sintetis ( serat poliester , serat nilon , serat poliakrilat )


2. Bukan Serat ( Kotoran ) , dibagi menjadi :
a. Kotoran alamiah
- Serat kapas : lemak , lilin , pektin
- Serat sutera : serisin
- Serat wol : keringat , lemak
b. Kotoran luar : debu , ranting , daun , noda-noda minyak
c. Kotoran yang disengaja :
- Kanji pada benang lusi
- Minyak pelumas pada benang


01. TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN TEKSTIL KAIN RAJUT KATUN 100%



02. KAIN GREY ( KAIN MENTAH )
Kain Cotton Grey ( kain kapas mentah ) umumnya terdiri dari :
- 85% Selulosa.
- 0,5% Minyak dan Lilin (Wax).
- 5% Protein dan sejenisnya.
- 0,5% Pigmen warna alam.
- 1% Zat Anorganik ( Fe , Ca , Mg )
- 1% Zat Organik.
- 1% Air.
—————-
100%
KOMPOSISI KAIN KAPAS MENTAH
Minyak dan Lilin (wax) , protein , pigment warna alam , zat anorganik , zat organik dan air disebut dengan “kotoran” serat kapas, dan harus dihilangkan sebelum kain dicelup. Selain itu, yang harus dihilangkan juga adalah knitting oil, ranting/biji kapas, debu, dll.
Setelah itu dilakukan proses Scouring-Bleaching ( S/B ) untuk mengubah kain grey menjadi kain siap celup. Perbedaan kain grey dengan kain siap celup adalah sebagai berikut :
Kain grey / kain mentah :
- Tidak menyerap air.
- Berwarna kekuningan.
- Banyak biji-biji kapas.
- Kualitas kain jelek.
Kain siap celup :
- Mempunyai daya serap yang baik.
- Warna menjadi lebih putih.
- Bebas dari biji-biji kapas.
Proses scouring-bleaching bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran serat dan pigmen-pigmen warna alami sehingga kain menjadi lebih putih dan mempunyai daya serap yang baik untuk proses selanjutnya.
( ETP-02 )
02. KAIN GREY ( KAIN MENTAH )
Kain Cotton Grey ( kain kapas mentah ) umumnya terdiri dari :
- 85% Selulosa.
- 0,5% Minyak dan Lilin (Wax).
- 5% Protein dan sejenisnya.
- 0,5% Pigmen warna alam.
- 1% Zat Anorganik ( Fe , Ca , Mg )
- 1% Zat Organik.
- 1% Air.
—————-
100%
KOMPOSISI KAIN KAPAS MENTAH
Minyak dan Lilin (wax) , protein , pigment warna alam , zat anorganik , zat organik dan air disebut dengan “kotoran” serat kapas, dan harus dihilangkan sebelum kain dicelup. Selain itu, yang harus dihilangkan juga adalah knitting oil, ranting/biji kapas, debu, dll.
Setelah itu dilakukan proses Scouring-Bleaching ( S/B ) untuk mengubah kain grey menjadi kain siap celup. Perbedaan kain grey dengan kain siap celup adalah sebagai berikut :
Kain grey / kain mentah :
- Tidak menyerap air.
- Berwarna kekuningan.
- Banyak biji-biji kapas.
- Kualitas kain jelek.
Kain siap celup :
- Mempunyai daya serap yang baik.
- Warna menjadi lebih putih.
- Bebas dari biji-biji kapas.
Proses scouring-bleaching bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran serat dan pigmen-pigmen warna alami sehingga kain menjadi lebih putih dan mempunyai daya serap yang baik untuk proses selanjutnya.


Komentar